REM MOTOGP TIDAK LEBIH CANGGIH DARI REM MOTORMU LOH
blogmotor.id … MotoGP adalah sebuah kompetisi tertinggi dalam dunia balap sepeda motor dimana masing-masing pabrikan unjuk gigi menampilkan hasil inovasi tiada henti yang telah mereka lakukan. Selain power mesin yang berguna untuk melesatkan motor secepat yang pembalap inginkan agar bisa semakin didepan, yang tidak kalah penting adalah piranti rem yang mumpuni untuk mengurangi laju motor.
Dengan rem yang presisi seorang rider bisa mendapatkan kecepatan yang tepat saat masuk tikungan, meliuk, melibasnya dengan lincah dan memangkas laptime untuk menjadi yang tercepat. Kendali penuh atas motor membuat seorang rider bisa menjadi satu hati dengan tunggangannya.
motogp.com merilis video singkat tentang piranti rem yang digunakan pada motor-motor yang dipakai di MotoGP, silahkan tonton videonya disini. Setelah saya tonton videonya, dapat disimpulkan bahwa ternyata rem motor MotoGP tidak jauh beda alias sebelas dua belas 🙂 jika dibandingkan dengan sepeda motor yang sehari-hari kita pakai. Bahkan dalam beberapa hal motor kita lebih baik. Ndak percaya ??? silahkan simak perbandingannya berikut ini.
Sama kaya motor harian, motor2 motogp juga mengandalkan tiga macem jenis penghenti laju. Rem depan, rem belakang dan rem mesin – engine brake, tiga jenis rem tersebut juga ada di motor-motor harian. Poin plus pada motor harian kadang-kadang ketambahan beberapa jenis rem yang lebih pakem dari rem bawaan pabrik yaitu : rem pacar, rem istri dan rem anak 😆
Dalam video dijelaskan kalau pembalap MotoGP pada umumnya memakai CBF (Combined Brake Forces), yaitu kombinasi ketiga jenis rem dengan perbandingan 10% rem belakang, 20% engine brake dan 70% rem depan tergantung dengan gaya balap rider.
Motor harian juga mirip, seperti skuter berjuta umat Honda yang menggunakan CBS (Combi Brake System). Bahkan yang mahalan dikit udah pakai ABS (Anti-lock Braking System) 🙂 kayak NMAX, PCX, Aerox, CBR250RR, R25 dan Ninja.
Rem Depan
Rem depan sama-sama pakai tuas di sebelah kanan setang untuk mengoperasikannya , meski kalah jumlah piringan cakram, pada motor MotoGP warna item piringannya kelihatan lebih jelek dibandingkan motormu yang udah chrome 😆
Belum lagi pinggiran cakram yang rata jelas kerenan motormu yang udah bergelombang – wavy kayak punya CB150R, Aerox, Satria dan GSX-R150.
Engine Brake
Kecuali untuk motor matic yang engine brake-nya ndak begitu kerasa. Motor harian yang punya gigi baik kopling manual maupun kopling sentrifugal/otomatis, akan merasakan deselerasi saat gas dikendorin atau gigi diturunin. RPM mesin yang turun dan rasio gear pada gigi yang lebih rendah akan menahan putaran roda belakang via rantai. Dan akhirnya kecepatan motor pun akan lebih banyak berkurang dibandingkan motor matic tanpa gigi.
Rem Belakang
Motor harian jaman now juga sudah banyak yang menggunakan rem cakram hidrolik di roda belakang 🙂
Cara pengoperasiannya dengan tuas yang ditekan kaki kanan juga sama 🙂
Kalau yang ini cuman tambahan saja, udah dikasih penjelasan dalam video tidak semua motor MotoGP dilengkapi dengan tuas rem belakang seperti ini. Mungkin tuas ini khusus bagi rider yang miringnya keterlaluan, sehingga tidak memungkinkan menggunakan tuas rem di kaki kanan, solusinya dipasang tuas tambahan di sebelah kiri setang yang operasikan dengan jari jempol. Jadi selain bisa untuk kasih Like , jempol rider juga bisa untuk mengerem motor.
Eits … tapi jangan keburu minder dulu, banyak kok motor harian jenis matic punya tuas tambahan yang di motor MotoGP tidak ada. Namanya PBL (Parking Brake Lock ). Piranti ini sangat bermanfaat saat berhenti di jalan yang miring, kayak di perlintasan kereta. Tinggal tarik tuasnya lalu kunci dan kita pun bisa leluasa melambaikan tangan pada para penumpang kereta yang lewat tanpa takut motor mundur 😉
… da daaagh …
![]() Berlangganan ArtikelDaftarkan email sobat untuk mendapatkan update artikel terbaru dari blogmotor.id |